Pati-Monitordesa.com| Bupati Pati Haryanto didampingi sejumlah pejabat terkait yakni Sekretaris Daerah Kabupaten Pati Suharyono dan pimpinan Bank Jateng serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, kemarin (6/6) melakukan monitoring hari kedua penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahap pertama, diantaranya di Desa Sidomukti dan Desa Pangkalan Kecamatan Margoyoso kemudian Desa Plaosan dan Desa Sentul Kecamatan Cluwak.
Di hari kedua ini, Bupati menyebut bahwa penyaluran BLT DD dilaksanakan secara serentak di 118 desa. Sedangkan di hari pertama, ada sebanyak 164 desa.
“Dari kemarin melakukan monitoring. Mulai dari pagi, siang hingga malam. Dan dari ujung selatan, ujung utara, ujung timur dan barat”, ujarnya.
Penyaluran bantuan dilakukan di masing-masing balai desa. Para penerima bantuan diundang langsung untuk menerima dana tunai senilai Rp 600 ribu. Nantinya, mereka juga akan menerima nominal serupa pada pencairan tahap dua dan tiga.
Di seluruh Kabupaten Pati, terdapat total sekitar 46 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT DD.
Haryanto mengatakan dari sekian puluh ribu yang mendapat bantuan, apabila ada satu orang yang tidak mendapat bantuan, maka pasti menjadi permasalahan dan diributkan.
Selain itu, monitoring ini, juga bertujuan untuk memastikan bahwa penerima manfaat tidak mendapat lebih dari 1 bantuan.
“Sisanya mudah-mudahan bisa segera terselesaikan. Apabila ada desa yang belum siap, harap menjadi maklum dan bisa diselesaikan hari Senin atau Selasa”, imbaunya.
Ia menyebut, sedianya, BLT DD disalurkan untuk bulan April, Mei, dan Juni. Namun, pencairan tahap pertama baru bisa dilakukan awal Juni ini karena harus melalui verifikasi data penerima terlebih dahulu.
“Kalau toh ada keterlambatan, itu bukan karena kesengajaan. Melainkan karena jenis bantuan cukup banyak. Selain BLT DD ini, ada BST, PKH, BLT Pemkab, dan BLT Provinsi. Jadi tujuannya (verifikasi data-red) adalah agar tidak tumpang tindih. Agar tepat sasaran. Setiap orang mendapat satu jenis bantuan, tidak dobel-dobel,” papar Haryanto.
Dalam arahannya, Haryanto pun menegaskan bahwa seluruh jenis bantuan yang diberikan pemerintah pada dasarnya bertujuan untuk meringankan beban para korban pandemi Covid-19.
“Kita harus bersyukur dengan bantuan ini dan semoga berkah bagi kita semua. Apalagi kita belum tahu kapan virus ini akan berakhir”, ujar Bupati.
Ia juga meminta para penerima bantuan untuk manfaatkan uang tersebut guna membeli kebutuhan pokok.
“Belilah beras dan kebutuhan pokok yang lain. Yang penting kebutuhan pangan selama sebulan ke depan bisa aman. Jangan dimanfaatkan untuk keperluan yang tidak penting”, pungkasnya.
(SP/Red)
Katanya yg terima BLT 600.000 tiap kk.tapi di desa saya penggung ngagel kok tdk terima BLT.yg terima cuma sedikit dan di pilih2 yg tmannya sarekat di kasih yg tdk tmannya tdk di kasih pak.kan seharusnya tiap KK dapat tpi sya kok tdk dapat apa2.padahal di desa lain pd dapat per KK.yg kena dampak korona kan semuanya kaya miskin seharusnya pembagianya per KK tpi di desaku kok cma sedikit.tolong di awasi pas nerima bantuan biar tepat sasaran..