PPKM Pati di Perpanjang, Bupati Pati Orang Pertama Yang Menerima Suntikan Vaksin Sinovac

PATI-Monitordesa.com| Pelaksanaan pencanangan Vaksinasi Covid-19 Kabupaten Pati berlangsung di RSUD RAA Soewondo, Bupati Pati Haryanto sebagai orang pertama yang di suntik vaksin Sinovac.
Pada, Senin (25/1/2021).

Selain Pencanangan vaksinisasi, Pemkab Pati juga mensosialisasikan ramuan tradisional meningkatkan imunitas. Acara yang dibuka langsung oleh Bupati Pati Haryanto, dan dihadiri Wakil Bupati Saiful Arifin, Sekda Suharyono dan jajaran Forkompimda Pati.

Haryanto mengatakan, tahap pertama vaksinasi akan dilakukan kepada Forkompimda dan selanjutnya tenaga kesehatan, pelayan publik, TNI-Polri dan tokoh masyarakat.

“Dukungan serta doa restu dari masyarakat diperlukan agar pelaksanaan vaksinasi ini dapat berjalan lancar. Semoga pelaksanaan vaksin ini tak akan terjadi persoalan, kalau toh nanti di lapangan terjadi sesuatu hal yang tak di inginkan segera saja menghubungi petugas kesehatan. Jadi, lapornya ke petugas medis yang menangani,” terang Haryanto.

Kabupaten Pati, menerima vaksin Covid-19 sebanyak 13.720 buah, yang dikirim dari Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan tiba di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Sabtu (23/1), dengan pengawalan ketat Polres Pati.

“Walau sudah ada penurunan kasus suspect namun angka kematian masih tertinggi di Jawa Tengah, termasuk tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat masih angka kematian juga masih tinggi,” kata Bupati.

Salain Vaksinasi, Haryanto juga menyinggung soal PPKM di Kabupaten Pati. Pelaksanaan PPKM mempunyai dampak positif, ada penurunan kasus Covid-19 yang tadinya zona merah sekarang ke oranye, bearti kasus suspect dan terkonfirmasi Covid-19 sudah mulai menurun.

Untuk tetap bisa menekan penyebaran virus tersebut, pihaknya memperpanjang PPKM hingga 2 minggu ke depan, mulai 26 Januari hingga 8 Februari 2021, tertuang dalam Surat Edaran Bupati Pati Nomor 440/138 tentang PPKM Untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Pati.

Menurutnya, keberhasilan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 tidak hanya pada petugas kesehatan, akan tetapi kesadaran masyarakat juga di perlukan, tak hanya itu, pihaknya juga mengajak semua lini agar bisa saling membantu ikut serta melaksanakan prokes.

“Saat ini PPKM di perpanjang hingga 8 Februari, namun Mal dan swalayan yang semula harus tutup pada pukul 19.00 WIB, diundur menjadi jam 20.00 WIB. Untuk tempat lain yang belum maksimal akan dibuatkan regulasinya lagi,” jelasnya.

Ditambahkan Haryanto, jika pelaksanaan PPKM dipatuhi maka upaya menekan penyebaran dan penularan Covid-19 di Kabupaten Pati, akan berhasil. Dalam kesempatan itu, Haryanto juga berpesan, bagi yang telah divaksin untuk tidak abaikan dan tetap menerapkan prokes.

Terhadap sosialisasi peningkatan imunitas dengan ramuan tradisional, Haryanto sangat mengapresiasi, sebagai upaya menjaga diri agar tetap sehat dan imun kuat, sebagaimana dahulu telah dilakukan oleh nenek moyang kita dulu.

Selanjutnya, dilakukan vaksinasi pertama kepada Bupati Haryanto, setelah sebelumnya di tensi dan dirapid tes antigen terlebih dahulu. Dan menjadi orang pertama yang divaksin Covid-19 di Kabupaten Pati.
Lebih lanjut secara bergiliran, vaksinasi juga dilakukan kepada Dandim, Kapolres Pati, Kajari Pati dan tokoh masyarakat dan agama.

“Dengan mengucap syukur, pencanangan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Pati, bisa dilaksanakan, walaupun untuk Wabup dan Ketua DPRD, vaksinasi harus ditunda karena keduanya hasil pemeriksaan tekanan darah / tensi masih tinggi,” pungkasnya.

(SP/Mondes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *