Pemerintah Desa Gelang Gelar Pelatihan Kerupuk Tapioka Atau Yang Lebih Dikenal Kerupuk Mbak

MONITORDESA.COM | Jepara– Pemerintah Desa Gelang menggandeng pemuda karang taruna untuk menyelenggarakan program Pelatihan pembuatan kerupuk tapioka atau yang lebih dikenal kerupuk mbak di desa gelang kecamatan keling, kabupaten jepara kamis (22/10/2020).

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan tersebut ialah pemuda karangtaruna dan pemdes.

Ketua karang taruna Abdul Kohar menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengurangi pengangguran di desa gelang yang terdampak Covid-19, selain itu supaya desa gelang menjadi desa yang mandiri, layaknya desa tetangga yakni desa kelet.

“Pelatihan ini disuport pemdes dengan bantuan sebesar 37 juta, peserta pelatihan ini ialah pemuda desa, yang nantinya disosialisasikan pada masyarakat desa gelang,” tuturnya.

Selain itu Abdul Kohar menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan untuk memajukan desa gelang dan mendorong masyarakat desa gelang menjadi masyarakat yang kreatif.

“Masyarakat desa gelang diharapkan menjadi masyarakat yang kreatif salah satunya menciptakan kuliner-kuliner dari desa ini untuk bersaing secara sehat dengan desa lain, terkait pendistribusiannya sementara kami kerjasama dengan toko-toko dan pasar,” imbuhnya.

Selain itu pihak pemerintah desa yakni kepala desa gelang yang diwakili oleh istikomah selaku skretaris desa juga menjelaskan bahwa pelatihan ini diplopori oleh gagasan pemuda karang taruna yang kemudian ditindak lajuti oleh pihak desa terkait pendanaan.

“Pelatihan ini gagasan dari karang taruna, peserta dari pemuda, tujuannya menumbuhkan potensi dan mengurangi pengangguran dan yang pasti membuka lapangan kerja, nanti disosialisasikan kepada masyarakat. Pemdes  setiap tahun meminta pendapat dari berbagai elemen terutama pemuda, untuk mengadakan pelatihan, pemdes sangat mendukung dengan kegiatan ini, anggaran yang hampir 40 jt pasnya 38 jt sekian dari dana desa diglontorkan guna pelatihan dan alatnya. Diharap-kan semoga tidak hanya sekedar pelatihan, kedepannya berkelanjutan, banyak home industri yang mandek kemungkinan kalah bersaing dipasaran mungkin karena kurang gigihnya para pelaku wirausaha. Pungkasnya. (AW/MONDES)