PATI-Monitordesa.com| Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membuka acara Webinar Central Java Investment Business Forum 2020 yang berlokasi di Hotel Gumaya Semarang, Rabu (11/11). Kegiatan ini diselenggarakan atas kerjasama Bank Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal serta pihak terkait lainnya.
Pada acara tersebut diserahkan penghargaan kepada tiga pemenang Central Java Potencial Investment Challenge yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pati dan Kota Surakarta.
Kabupaten Pati dengan proyek pembangunan sentra perikanan terpadu menerima penghargaan sebagai juara ke 2.
Bupati Pati Haryanto selain menerima penghargaan juga didaulat menjadi salah satu narasumber pada webinar tersebut. Beliau menawarkan potensi maritim Bumi Minatani kepada peserta webinar yang berasal dari beberapa negara sahabat.
“Kabupaten Pati juga menopang industri maritim di Jawa Tengah sebanyak 32%. Meski saat ini sudah ada pengolahan ikan di TPI Juwana, tetapi berdasarkan hal itu Pemerintah Kabupaten ingin meningkatkan produktivitas dengan menawarkan sentra indsutri perikanan di pantai Juwana,” ungkapnya.
Saat ini sudah mulai pembangunan tempat berlabuh kapal di Juwana, dengan kapasitas diatas 30 gros ton yang dapat menampung sekitar 800 kapal. Hal ini membuktikan potensi Pati sebagai penghasil ikan bisa lebih baik lagi.
“Saat ini, fasilitas yang sudah ada akan kita kembangkan untuk bisa menampung hasil tangkapan nelayan. Kami juga berusaha untuk tidak hanya menampung dan menjual bahan mentah saja, tetapi kami juga ingin untuk menghidupkan industri maritim di sana,” jelasnya.
Sekarang ini, pembangunan infrastruktur jalan menuju lokasi industri perikanan di pantai Juwana sudah mulai dikerjakan. Luasan lahan lahan industri perikanan di Juwana, kurang lebih ada sekitar 12.5 hektar yang diperuntukkan pembangunan doking kapal, tambat kapal, dan sarana pendukung lainnya.
“Kita juga telah siapkan dana untuk pembangunan kawasan industri terpadu sekitar 2.6 milyar. Kedepan diharapkan, lokasi ini bisa menampung tenaga kerja dikisaran 20.000,” jelasnya.
Pihaknya berharap kepada investor, agar bisa membangun perusahaan di Juwana atau melakukan kerjasama dibidang kemaritiman sesuai kesepakatan bersama.
“Kami bersyukur, pada tahun lalu ada dua investor yang masuk melalui forum seperti ini. Diantaranya adalah PT. SFI yang nilai investasinya 1,2 triliun untuk awal tahun 2021 dan insyaAllah ketika sudah berjalan di 2022 investasinya akan ditambah menjadi 2.8 triliun,” urainya.
Dengan kegiatan ini, diharapkan investor dari sektor perikanan juga mau menanamkan modalnya di Kabupaten Pati.
Bupati Pati mengajak para investor lokal maupun luar negeri untuk ikut membangun industri perikanan di Bumi Minatani.
“Iklim investasi di Pati sangat bagus, karena pengurusan perijinan dan lainnya juga sangat mudah. Karena ketika ada kendala di perijinan, yang turun langsung adalah kami dan akan kami bantu sampai selesai,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak para investor juga tidak perlu menghawatirkan ketersediaan lahan di Jawa Tengah. Karena lahannya masih sangat cukup untuk menampung kegiatan investasi, baik yang sudah berupa kawasan industri maupun kawasan peruntukan industri.
“Kami menawarkan kawasan industri eksistim, seperti di Kendal yang telah ditetapkan sebagai kawasan industri husus. Ada kawasan industri Wijaya Kusuma, kawasan industri Bukit Semarang Baru (BSB), Tanjungmas Export Procecing Zone Semarang dan kawasan industri di Kabupaten Demak,” urainya.
Selain itu juga ada kawasan industri yang sudah disiapkan yakni, kawasan industri Aviyata dan kawasan industri terpadu di Batang.
“Kami mengajak investor untuk mengamati lebih dalam peluang investasi dan ketersediaan kawasan industri, melalui one on one busenise meeting. Kami juga siap kapanpun untuk berkomunikasi kepada para investor,” paparnya.
Kekuatan Jawa Tengah ada disisi infrastruktur yang sangat memadahi, selain itu jaringan transportasi seperti akses jalan raya, pelabuhan, dan bandara sekala internasional juga ada. Termasuk jalur kereta api yang menghubungkan keseluruh wilayah yang ada di Jawa Tengah.
“Bahkan infrastruktur listrik, jaringan gas dan air juga sudah baik serta perlindungan daei banjir yang juga telah diatasi. Selain itu sumber daya manusia yang dibutuhkan juga ada,” ucapnya optimis.
Pelatihan sumber daya manusia manusia juga tersebar dibeberapa tempat di Jawa Tengah. Dengan 274 universitas dengan total kurang lebih 103.000 lulusan pertahun, 1.189 sekolah menengah kejuruan dengan jumlah lulusan kurang lebih 150.000 per tahun, dan balai latihan kerja dengan total 1.200 lulusan per tahun.
“Jawa Tengah juga memiliki politeknik industri furniture yang menguasai kawasan industri kendal. Dengan ini diharapkan, bisa menunjang keberlangsungan usaha para investor,” tutupnya.
Kecepatan pelayanan perijinan melalui DPMPTSP diharapkan bisa mempermudah para investor. Pemerintah Pusat, juga telah memberikan intensif dengan menyederhanakan proses perijinan menggunakan aplikasi Online Singgle Submition (OSS).
(SP/Red)