Rembang-Monitordesa.com| Dalam rangka mensosialisasikan pentingnya Pancasila sebagai konsensus Nasional dan payung kebangsaan kepada segenap elemen masyarakat khususnya di kabupaten Rembang.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi (Kesbangpol) Jawa Tengah gelar kegiatan penguatan dan pengembangan ideologi Pancasila di gedung Hemat Rembang, Senin (22/02/2021).
Walau berkumpul di gedung, acara ini tetap mengedepankan protokol kesehatan, terbukti tersedia tempat cuci tangan, disediakan Hand Sanitizer dan masker, peserta juga dihimbau untuk tetap menjaga jarak.
Acara dihadiri 70-an peserta dan diisi oleh 3 pemateri dari Komisi C, D dan E dari DPRD Provinsi Jawa Tengah. Masing-masing bernama Supriyanto, Hj Kartina Sukawati, dan H Muh Zen. Acara ini mengangkat tema Merawat Kebhinekaan Menjaga NKRI.
Ketiga pemateri masing-masing berbicara terkait hal Pancasila dasar negara, penguatan sejarah perjuangan bangsa serta pentingnya wawasan kebangsaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan.
70 persen peserta acara adalah wanita, termasuk Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Rembang, maka ketiga pemateri lebih menekankan kepada wanita dalam hal menjaga dan merawat kebhinekaan dalam kehidupan ber-Pancasila.
Anggota komisi C DPRD Provinsi Jateng, Supriyanto, dalam acara tekankan pentingnya untuk selalu berpegang teguh pada 4 pilar kenegaraan. “Bagaimana aktualisasi 4 pilar kebangsaan dalam kehidupan, yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhineka tunggal ika”, jelasnya.
Para perempuan menurutnya, perlu menjiwai 4 pilar kebangsaan ini salah satunya yakni Pancasila.
Anggota komisi D Prov Jateng, Kartina Sukawati, menekankan para ibu-ibu untuk menjaga keluarga termasuk anak. Untuk berhati – hati terhadap ancaman terorisme. “Jawa Tengah itu 96 persen muslim, potensi intoleranya masih ada”, paparnya.
Sedang anggota komisi E Prov Jateng, H Muh Zen, menekankan, bahwa pentingya wawasan kebangsaan dan wanita harus ada yang tampil didepan menjadi pemimpin. “Bahwa perempuan harus setara, harus menjadi pemimpin dan berani membuat kebijakan yang pro perempuan pro anak-anak”, tegasnya.
(Handoko/Mondes)