PATI-Minitordesa.com| Pembangunan jembatan di jalan raya Tayu-Puncel tepat di Desa Tegalombo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati – Jawa Tengah membuat puluhan sopir truk turun ke jalan karena Jembatan Kernen di Desa Tegalombo yang menjadi akses utama saat muatan tidak bisa dilewati. Para sopir ini pun mengeluh, karena jalur alternatif yang disediakan kini dihadang warga.
Puluhan sopir truk ini memarkir kendaraannya di jalan sekitar Pasar Pandek Puncel, Jumat (17/7). Karena aksi ini, praktis membuat akses Tayu-Puncel ini tersendat. Sejumlah pengguna jalan roda dua tampak kesulitan melintas di jalur tersebut. Bahkan karena aksi ini, para sopir sempat bersitegang dengan warga sekitar yang merasa terganggu.
Sopir truk pengangkut tanah, Supardi mengeluhkan, akibat pembongkaran jembatan tersebut para sopir kini tidak bisa bekerja. Karena untuk sampai tujuan pengangkutan, angkutan truk harus memutar hingga 25 kilometer lebih. Padahal jika melewati jalur alternatif tujuan Desa Kembang hanya memutar sekitar 2 kilometer saja.
Tidak hanya truk bermuatan tanah, dampak penutupan jalur alternatif ini juga dirasakan ratusan sopir truk lain. Seperti truk pengangkut batu, tebu dan truk pengangkut bahan bangunan yang melintasi jalur provinsi tersebut.
Menanggapi aksi para sopir truk, Kades Puncel, Sutiyono mengaku kaget. Karena memang tidak ada koordinasi sebelumnya dengan pemerintah desa. Namun pihaknya mengaku sudah memberikan ijin untuk melintasi jalur alternatif yang melintasi wilayahnya. Yakni sebagian jalan menuju lahan Perhutani yang mengarah ke Desa Tegalombo.
Para sopir truk berharap, agar pihak terkait segera memberikan solusi terkait permasalahan ini. Karena jika tidak, maka sekitar 500 armada truk yang setiap hari melintasi jalur tersebut terancam tidak bisa bekerja.
(SP/Red)