PATI-Monitordesa.com| Bupati Pati Haryanto, Kamis malam (24/9), kembali mengikuti istighosah rutin bersama ulama’ dan umaro di Pendopo Kabupaten Pati. Agenda ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin), Sekretaris Daerah (Sekda) Suharyono, Asisten Ekonomi Pembangunan Sekda, Kepala BPKAD serta beberapa tamu undangan yang jumlahnya terbatas.
Kegiatan rutin yang merupakan hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Pati dengan Nahdlatul Ulama (NU) ini, menurut Bupati, dimaksudkan untuk doa bersama agar dijauhkan dari malapetaka.
“Semenjak adanya pandemi ini semua kegiatan kemasyarakatan di desa maupaun kecamatan terhalang dan tidak bisa dilakukan secara maksmimal. Maka dengan dilaksanakannya doa bersama ini diharapkan wabah yang ada segera terselesaikan, sehingga aktivitas masyarakat di bidang kemasyarakatan, keagamaan, perekonomian dan kegiatan lain dapat kembali normal seperti biasa”, jelas Haryanto.
Dalam sambutannya, Bupati juga menghimbau masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dan mentaati peraturan yang sudah dibuat. Hal tersebut, lanjutnya, diharapkan bisa memutus matai rantai Covid-19.
“Karena ketidakpatuhan masyarakat yang ada dapat menyebabkan grafik yang terus meningkat, sedangkan masyarakat sudah kami beri edukasi dan sosialisasi secara bertahap”, jelas Bupati.
Terlebih, imbuhnya, saat ini sedang gencar-gencarnya pemerintah Kabupaten Pati menegakkan peraturan guna memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Semua pihak yang ditugaskan di setiap kecamatan di Kabupaten Pati diharapkan dapat memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat secara langsung. Hal ini dilakukan guna mencegah munculnya klaster-klaster baru”, tuturnya.
Ia juga mengingatkan tentang adanya klaster baru yaitu klaster Atas Permintaan Pasien (APS).
Klaster ini, menurut Haryanto, dianggap lebih berbahaya dalam penularan virus dibanding orang tanpa gejala (OTG).
“Karena sesuai dengan penjelasan dari para dokter kalau yang OTG itu tidak seberapa penularannya, justru yang lebih berbahaya adalah orang sakit yang lebih mudah menularkan virus”, jelasnya.
Oleh karena itu, Bupati Haryanto berpesan kepada para ulama serta jajarannya untuk senantiasa membantu pemerintah kabupaten dalam mengkampanyekan pentingnya protokol kesehatan. “Sebab kunci dalam memutus mata rantai adalah penggunaan masker”, pungkasnya.
(SP/Red)