PATI-Monitordesa.com| Ratusan paguyuban seniman dan pemilik sound sistem Kabupaten Pati mendatangi kantor Bupati Pati Kamis (9/7/2020). Kedatangan ratusan seniman ini mendesak kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pati untuk memberikan ijin pentas pada saat masa pandemi yang saat ini masih melanda.
Para seniman ini mengkleim bahwa ijin pentas yang diberikan oleh Pemkab Pati ini terkesan pilih kasih, lantaran ada ijin lain seperti pasar,Mall,cafe karaoke, tempat prostitusi (Lorong Indah/LI) yang selama ini dibuka dengan Dugaan tidak mengikuti protokoler dan tanpa ada upaya peneguran dan terlihat Normal.
Ratusan seniman yang terdiri dari group pagelaran orkes dangdut, wayang, ketoprak, pemilik sound sistem dan lain-lain ini menganggap bahwa larangan pagelaran pentas ini dianggap mematikan mata pencaharian para seniman.
Ratusan masa dari seniman yang datang di halaman pendopo sebelumnya melakukan doa bersama di alun-alun Kota Pati sebelum melakukan audensi dengan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi dan Kepala Kesbangpol, hanya saja dari hasil pertemuan tersebut para seniman menganggap tidak membawakan hasil. Para seniman yang kecewa langsung mendesak kepada Bupati Pati Haryanto untuk bertemu, hanya saja hal itu tidak membawakan hasil lantaran Bupati tidak mau menemui.
“Pak Bupati, kami ini rakyatmu, kami butuh solusi, jangan matikan mata pencaharian kami. ini sudah memasuki masa new normal ada apa dengan semua ini ,”Tegas salah satu orator di halaman kantor Bupati.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Winarto saat audensi di ruang joyo kusumo mengatakan bahwa boleh melakukan pentas tapi secara virtual, dan untuk penonton juga harus dibatasi, termasuk ijin juga harus disampaikan ke dinas terkait,”Boleh melakukan pentas, tapi harus virtual, dan penonton juga harus dibatasi, karena ini masih masa pandemi,”Jelasnya.
Para seniman yang tidak menerima hasil audensi tetap menunggu di halaman pendopo sampai Bupati mengijinkan untuk bertemu, hanya saja sampai berjam-jam menunggu masih tidak membuahkan hasil. “Masa pun akhirnya kesal dan akan melakukan aksi susulan dengan strategi yang lebih baik dan pastinya lebih besar dari pada hari ini apabila ijin pentas yang diharapkan itu tidak direspon/tidak ada solusi,” tandasnya
(DN/Red)