Purworejo monitordesa.com. Ciri dan khas batik Dewa Lowano itu ada pada Motif dan Corak kusus. Dalam pembuatan Batik dari bahan kain Mori yang halus, tidak kasar. Bahan yang dipakai untuk pewarna kebanyakan dari bahan bahan alami tidak harus keseluruhan dari bahan kimia.
Saat ditemui awak Media pada hari Sabtu (20/3) di kediamanya Rt 01/02 Dukuh Kesambi Desa Loana Kecamatan Loana Kabupaten Purworejo, Haris menuturkan ” Pembuat Batik itu memang bisa dikatakan mudah-mudah sulit karena apa, karena pengrajin atau pembuat batik pada dasarnya harus mempunyai Jiwa atau Karakter pada kepribadian sipembuat batik itu sendiri tuturnya.
Membuat batik itu sendiri kami memakai bahan-bahan alami kayak seperti ini contohnya kami tunjukkan” ini adalah kulit biji Jenitri, kulit buah Manggis, dan kulit buah Jengkol dari masing masing jenis itu, semisal kulit Jenitri kita rebus sampai mendidih akan menghasilkan warna merah, kalau buah manggis kita rebus juga akan menghasilkan warna biru, dan kalau kulit buah Jengkol akan menghasilkan warna Coklat.
Dari bahan bahan itulah nantinya kami gunakan untuk pewarna membuat batik hasilnya juga bagus dan tidak mudah luntur kalau di cuci.
Untuk lingkungan sendiri kami juga aman karna bahan yang kami pakai tidak keseluruhan dari bahan yang mengandung kimia dan ramah lingkungan.
Untuk batik kami hargai memang berfareatif tinggal Corak dan motif, harga satuanya kisaran Ratusan ribu hingga jutaan per potongnya. Kendala kami adalah segi pemasaran yang agak kesulitan, mudah mudahan Pemerintah bisa membantu kami untuk pemasara prodak Lokal asli buatan Kabupaten Purworejo agar bisa di kenal di Kabupaten lain imbuh Haris. (im/Md)