Bupati Pati Haryanto selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati menggagas labelisasi rumah pemudik yang sedang menjalani isolasi mandiri.
“Wujud labelisasinya bisa mengadopsi rumah-rumah yang disemprot cat penerima bantuan pemerintah. Tapi ini tulisannya diganti, bahwasanya rumah tersebut digunakan untuk isolasi mandiri pemudik”, jelas Bupati kemarin saat menghadiri Rakor dan Evaluasi Penanganan Covid-19 secara daring melalui video teleconference di ruang Pati Command Center (PCC) Setda Kabupaten Pati.
Dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin (Safin) dan Sekda Pati Suharyono tersebut, Haryanto kemudian menjelaskan alasannya.
“Data yang mau mudik ribuan. Kalau mau diisolasi di penampungan nggak mungkin, nggak akan muat. Ini paling banyak kecamatan Winong dengan potensi
2065 pemudik, dan Dukuhseti dengan 1174 pemudik”, terangnya.
Ia pun lantas mengapresiasi warga Desa Ngablak Kecamatan Cluwak, di mana warga desanya dengan penuh kesadaran berusaha mendorong dan menekan keluarganya yang akan mudik, untuk tetap bertahan di perantauan.
“Ya karena memang susah nanti isolasi mandirinya kalau yang mudik banyak”, imbuh Bupati.
Berkenaan dengan hal itu, Bupati mengajak masyarakat dan aparat kompak dalam menjaga kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.
“Kalau bersama-sama, gotong-royong, tak saling menyalahkan, Insya Allah kita akan dapat memutus rantai persebaran Covid-19”, pungkasnya. (Red)