Malinau- Penyerahan hewan kurban oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau berlangsung di Halaman Masjid Agung Darul Jalal Desa Malinau Hulu, pada Rabu (29/07).
Sekretaris Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Abdiansyah, SE melaporkan dalam penyerahan hewan kurban ini pihaknya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Malinau sebesar Rp. 200 juta.
“Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memperingati Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah/2020 Masehi,” ujarnya.
Sebanyak 11 Masjid di Malinau menerima bantuan hewan kurban diantaranya Masjid Darul Jalal, Masjid Ad-Da’wah, Masjid At-Taqwa, Masjid Al-Ikhlas, Masjid Al-Khairat, Masjid Darussalam, Masjid Darul Falah, Masjid Raudhatul Jannah, Masjid Al-Muhajirin, Masjid Al-Jihad dan Masjid Wasiatul Islam.
Abdiansyah juga melaporkan bahwa secara pribadi Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si sekeluarga juga memberikan bantuan hewan kurban sebanyak 8 ekor sapi.
Kemudian bantuan pribadi dari Ketua DPRD Kabupaten Malinau Wampi W. Mawa, SE sekeluarga sebanyak 4 ekor sapi dan bantuan dari Fraksi Demokrat sebanyak 4 ekor sapi.
“Atas bantuan tersebut kami mengucapkan terima kasih,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Malinau Dr. Yansen TP, M.Si merasa bersyukur bisa merayakan Hari Raya Idul Adha dengan suasana yang aman, kondusif serta penuh sukacita.
“Walaupun kita dalam suasana menghadapi Corona tetapi gairah dan semangat kita untuk merayakan Hari Raya Kurban ini cukup luar biasa,” ungkapnya.
Ke depan, Dr. Yansen berharap semangat ini bisa tetap terjaga, terpelihara dan menjadi landasan moral masyarakat Malinau dalam membangun Malinau.
Kemudian secara pribadi Dr. Yansen juga melakukan kurban. Ia menjelaskan bahwa ini bukan seremonial semata tetapi budaya hidup sebagai umat berbangsa dan bernegara.
“Dalam ajaran agama manapun membangun hubungan dengan Tuhan merupakan wujud kehidupan umat manusia. Demikian juga membangun hubungan dengan sesama manusia yang memang menjadi hakikat kita,” jelasnya.
Dengan demikian tentunya secara pribadi maupun sebagai umat beragama dimana pun berada mempunyai hakikat untuk berkurban sebagai sesama umat manusia ciptaan Tuhan.
“Jangan dalam koridor batas kita berbeda agama lalu kita tidak bisa berbuat. Dalam hakikat kita sebagai umat beragama justru kita tidak mengenal batas karena kita ciptaan Tuhan. Seperti istilah hablum minannas membangun hubungan silaturahmi dengan manusia,” terangnya.
“Jadi kurban yang kita lakukan sekarang yaitu membangun silaturahmi sebagai umat ciptaan Tuhan. Semoga ini bisa diterima dengan ikhlas, dengan kegembiraan sebagai wujud dari kebersamaan kita sebagai masyarakat Malinau,” tuturnya.
“Saya Ada Untuk Semua”
“Bersama Kita Pasti Bisa”
“Salam Harmonis Untuk Kita Semua”